Sabtu, 02 Desember 2017

Modul 3



MODUL III
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

1. Tujuan [kembali]
a.    Merangkai dan menguji aplikasi output pada mikrokontroller ATMEGA 8535
b.    Merangkai dan menguji  aplikasi input pada mikrokontroller ATMEGA 8535
c.    Merangkai dan menguji I/O pada mikrokontroller ATMEGA 8535

2. Landasan Teori [kembali]

A. Mikrokontroller AVR

Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya.Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hamper sama. Pada praktikum kali ini yang membedakan antara ATMEGA 128 dengan ATMEGA 8535 selain pada kapasistas memori, jug dari Bahasa program yang digunakan.


Berikut gambar dari ATMEGA8535 :

Berikut merupakan gambar konfigurasi pin pada ATMEGA8535  :

B. LED

LED adalah suaatu semikonduktor yang memancarkan cahaya,  LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati  LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.


C. SEVENT SEGMENT

Layar tujuh segmen ini seringkali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik. Layar tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang membentuk angka 8 dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven segmen ini dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. LED merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. kondisi dalam keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan katode mendapatkan sumber negatif dari ground.
Berdasarkan cara kerjanya, tujuh segmen dibagi menja

D. BUZZER

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm)

E. LCD


berikut penjelasan kakinya yaitu:


F. JUMPER



Sebagai konektor antar modul satu dengan modul lainnya


G. MOTOR STEPPER



(Motor stepper )mengubah pulsa-pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan-gerakan diskrit rotor yang disebut langkah (steps). Nilai rating dari suatu motor stepper diberikan dalam langkah per putaran (steps per revolution). Motor stepper umumnya mempunyai kecepatan dan [torsi] yang rendah.
Motor stepper bekerja berdasarkan pulsa-pulsa yang diberikan pada lilitan fasenya dalam urut-urutan yang tepat. Selain itu, pulsa-pulsa itu harus juga menyediakan arus yang cukup besar pada lilitan fase tersebut. Karena itu untuk pengoperasian motor stepper pertama-tama harus mendesain suatu sequencer logic untuk menentukan urutan pencatuan lilitan fase motor dan kemudian menggunkan suatu penggerak (driver) untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh lilitan fase

H. SENSOR LM35

Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik

I. KEYPAD





Penyusun tombol pada keypad dapat dibuat dari bermacam-macam bahan/komponen, seperti switch metal, switch karbon, dan resistif/kapasitif (touch panel). Penggunaan bahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan akan sensifitas, aksi penekanan, dan kebutuhan akan suatu tombol khusus. Bahan switch metal pada keypad digunakan untuk kebutuhan keypad atau tombol-tombol dengan arus yang besar. Keypad dengan bahan carbon dipakai untuk kebutuhan tombol-tombol dengan arus kecil. Biasanya itu digunakan untuk alat-alat digital yang hanya memilikitegangan 0 dan 5v. Penerapan bahan banyak kita jumpai seperti pada keypad remot tv, remot ac, joy stick, serta masih banyak lainnya.


J. SENSOR ULTRASONIC



Sensor ultrasonik PING terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

  • Transmitter Gelombang Ultrasonik
  • Receiver Gelombang Ultrasonik
  • Rangkaian kontrol

Transmitter berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik. Gelombang yang dipancarkan memiliki frekuensi 40KHz. Gelombang ini akan dipancarakan dengan kecepatan 344.424m/detik atau 29.034uS per centimeter. Jika didepan terdapat halangan atau objek maka gelombang tersebut akan memantul. Pantulan gelombang akan dideteksi oleh receiver. Rangkaian kontrol akan mendeteksi pantulan gelombang dan menghitung lama waktu saat gelombang dipancarkan dan gelombang terdeteksi pantulannya. Lama waktu pemantulan gelombang ini akan dikonversi menjadi sinyal digital dalam bentuk pulsa. Sinyal inilah yang nantinya diolah oleh mikrokontroler atau mikroprosesor sehingga didapat nilai jarak antara objek dan sensor. Nilai jarak dapat diperoleh melalui rumus berikut ini :

Jarak (cm) = Lama Waktu Pantul (uS) / 29.034 / 2

Rumus jarak didapat dari pembagian lama waktu pantul dengan kecepatan gelombang ultrasonik dan dibagi 2 karena pada saat pemantulan terjadi dua kali jarak tempuh antara sensor dengan objek. Yaitu pada saat gelombang dipancarkan dari transmitter ke objek dan pada saat gelombang memantul ke receiver ultrasonik.

K. DOTMATRIX

Dot matrix adalah susunan titik-titik dua dimensi yang digunakan untuk menampilkan karakter-karakter, simbol atau gambar. Dahulu dot matrix digunakan pada printer-printer tua dan banyak perangkat tampilan digital. Pada printer, titik-titik tersebut adalah daerah yang diredupkan. Sedangkan pada display, titik-titik tersebut adalah daerah yang bercahaya. Sebagaimana pada LED atau CRT display cara kerjanya titik-titik yang sebelumnya mati, bercahaya sesuai sesuai obyek yang diinginkan.
Dot matrix banyak digunakan untuk menampilkan informasi pada mesin-mesin, jam, indikator keberangkatan kereta api dan perangkat lainnya yang membutuhkan display sederhana untuk resolusi yang terbatas. Display ini terdiri dari LED yang tersusun secara matrix berbentuk segi empat (bentuk selain segi empat juga ada) sehingga dengan menyalakan/mematikan lampu yang diinginkan, teks atau grafik yang dapat ditampilkan. Pengendali dot matrix mengkonversi instruksi dari decoder ke dalam sinyal elektris yang dapat menyalakan atau mematikan lampu sehingga tampilan yang diinginkan dapat terjadi. 




3. Tugas Pendahuluan & Rangkaian [kembali]
Kondisi : 1. Apabila suhu > 35 maka Led semuanya berkedip dan di LCD ditampilkan tulisan
                  “Suhu Terlalu Panas”

4. Flowchart [kembali]


5. Listing Program [kembali]
$regfile = "m8535.dat"
$crystal = 16000000

Dim D As Word , V As Word , T As Word , A As Word
Dim S As Word


Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
Config Lcdpin = Pin , Rs = Portb.0 , E = Portb.1 , Db4 = Portb.2
Config Lcdpin = Pin , Db5 = Portb.3 , Db6 = Portb.4 , Db7 = Portb.5
Config Lcd = 16 * 2
Porta = &B00000000
Portd = &B00000000
Ddrd = &B11111111


Cls
Cursor Off
Lcd "Temp="
Start Adc
Do

D = Getadc(1)
V = D * 5
T = V / 10
S = T - 2

Locate 1 , 6
Lcd S
Lcd " Celcius"
Waitms 10
Lowerline

If S >= 35 Then
Lcd "Suhu Terlalu Panas"
Waitms 10
Portd = &B0000000
Waitms 5
Portd = &B11111111
Waitms 5

Elseif S = 30 Then
Lcd "Suhu Normal"
Waitms 10


Elseif S <= 20 Then
Lcd " Suhu Dingin"
Waitms 10
End If
                                                    '
Loop
End


6. Video Simulasi Rangkaian [kembali]

7. Analisa [kembali]
       Rangkaian menggunakan Sensor LM35,LCD,LED,dan Mikrokontroller ATmega 8535. Sensor LM35 di simulasi ini merupakan sebuah inputan yang dihubung ke Port A sedangkan LCD yang dihubung ke Port B dan LED yang dihubung ke Port D merupakan outputnya. Di program juga dideklarasikan sesuai rangkaian.

            Sensor LM35 yang akan mendeteksi suhu ini nantinya akan memberi inputan berupa analog,maka dari itu dihubungkan ke Port A yang merupakan Port ADC supaya mengubah inputan dari sensor LM35 tadi diubah menjadi digital. Di program akan diatur nilai dari perubahan dari analog ke digital tadi yang nantinya akan ditampilkan di LCD. Jadi di program akan dibuat saat suhu yang terbaca di sensor LM35 besar dari 35°C maka LED semuanya akan berkedip dengan mengaktifkan port D dan LCD akan menampilkan besarnya suhu yang terbaca sensor LM35 dan menampilkan suhu terlalu panas. Saat suhu 30°C Maka LED semuanya mati dan LCD menampilkan besarnya suhu dan LCD menampilkan suhu normal,sedangkan saat suhu kecil dari 20°C maka semua LED mati dan LCD menampilkan suhu dingin.

8. Link Download [kembali]
Link Download Rangkaian  disini
Link Download Program     disini 
Link Download Video Rangkaian disini 
Link Download HTML disini 
[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cover

PRAKTIKUM MIKROPROCESSOR & MIKROKONTROLLER OLEH : NAMA : Aldo Gusti Rahman NO BP :1510951060